Kamis, 10 Mei 2018

Senja Dan Muak di Perjalanan Menuju Pulang

Sore itu, aku lelah dengan segala rutinitas ku. Aku muak bersahabat dengan perjalanan jauh yang diiringin dengan kemacetan. Perjalanan karawang-bekasi menjadi saksi bisu bahwa aku pernah berjuang dengan rasa malas. Bayangkan fajar belum terbit aku sedang mengawali perjalanan hari itu dan pulang dengan memandang langit yang sama, bulan yang sama. 

Begitulah rintisan mahasiswa weekend yang setiap hari pulang pergi. Masuk kuliah memang tidak terlalu pagi, tapi bis trayek apa bisa di nego dengan waktu yang kita inginkan? apa bisa jalan tol sehari tak bersalaman dengan macet? sungguh aku muak dengan semua rutinitas ku.

Sore itu aku sudah berhijarah kendaran yang tadinya di bis trayek, kali ini aku berada di motor ojek online yang ku pesan. Entah bersama abang siapa aku lupa, yang ku tau banyak sekali pertanyaan-pertanyaan baknya wartawan. Sesekali terdiam, karena malas sambil melihat langit yang elok.


Aku tercengang melihat langit begitu indah, sepertinya aku di hipnotis. Untunglah abang ojek online menyadarkan ku bahwa aku telah sampai.

Aku baru mengerti mengapa senja datang sebentar hingga manusia dibuat heran, karenasenja hanya datang sebentar dan memberikan pemandangan terindahnya untuk dilahap oleh malam. Dan senja mengajarkan kita apapun yang terjadi hari ini pasti berakhir indah. Serta senja selalu datang perlahan, lalu menghilang meninggalkan kehampaan.
Senja juga mengajarkan bahwa hidup tak selalu cemerlang dan bersinar.